Wakil Bupati Pasbar H Yulianto, Dandim Pri Isdiyanto,Kapolres AKBP Iman Pribadi, Ketua DPRD Daliyus dan Kadis Tanaman Pangan Memizesmita tanam padi perdana di Jorong Bunuik Kinali Selasa (28/12). (sutanjunir)
Pasaman Barat, sumbarsatu.com--Program cetak sawah seluas 20 hektar sawah di Jorong Bunuik Nagari Kinali Pasaman Barat yang merupakan sawah percontohan dari kebun kelapa sawit menjadi sawah, resmi tanam perdana oleh Wakil Bupati Pasbar Yulianto, Kapolres AKBP Imam Pribadi Santoso, Dandim 0305 PasamanLetkol ARH Pri Isdiyanto, SE serta Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Memizesmita, SP, Kamis (28/12/2017).
Menurut Wakil Bupati Pasbar Yulianto yang didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Memizesmita, SP keberhasilan cetak sawah baru merupakan kerjasama semua pihak. Kemauan masyarakat terutama Kelompok Tani Sialang Jaya V dari proses hingga penanaman padi serentak melewati proses panjang.
“Tentunya kita mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Sialang Jaya yang bekerjasama dengan TNI serta Pemda. Artinya mereka semua mau diajak untuk membuat sawah ini, dari kebun kelapa sawit menjadi sawah seluas 20 ha patut kita acungi jempol,” tandas Yulianto.
Ia menambahkan, total luas sawah di Pasbar mencapai 13.105 Ha. Namun, pihaknya berusaha memberikan penjelasan kepada masyarakat yang mau menjadikan lahan perkebunan kelapa sawit menjadi area persawahan. Dengan syarat jika sumber air cukup.
Perluasan cetak sawah baru memang menjadi salah satu solusi untuk mencapai swasembada pangan sesuai dengan program pemerintah pusat. Namun, sebagai pemerintah tidak ada paksaan bagi masyarakat jika tidak yakin melakukan peralihan.
"Kita tidak memaksa masyarakat untuk itu. Namun, semua tergantung pilihan masyarakat. Kami memberikan gambaran jika memungkinkan lahannya untuk dijadikan sawah dan cukup menjanjikan maka kami akan dukung penuh dan sambut dengan baik. Untuk itu, diperlukan pernyataan diatas materai,"papar Yulianto.
Ia melanjutkan, program cetak sawah baru didukung penuh oleh pemerintah pusat dengan anggaran Rp16 juta per Ha. Untuk itu, pada tahun 2018 mendatang Pasbar menargetkan cetak sawah baru mencapai 363 Ha. Lokasi yang sedang direncanakan antara lain di Batahan, Kapa, Sungai Aua dan Talu.
Perluasan cetak sawah baru yang sedang digalakkan bukan hanya mencapai program pemerintah saja. Namun, pemerintah sudah merencanakan untuk petani, jika petani gagal panen, yakni dengan asuransi.
"Sekarang ini, asuransi bukan saja milik kendaraan, rumah atau benda berharga lainnya. Kami dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan yang didukung oleh pemerintah pusat ada program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Seandainya petani itu gagal panen, mereka tidak perlu cemas ada asuransinya. Sekarang tinggal masyarakat yang menentukan pilihan, kita akan terus dukung jika masyarakat bisa diajak bekerja sama,"katanya.
AUTP tersebut sudah subsidi oleh pemerintah cukup besar yakni mencapai 80 persen. Jadi masyarakat hanya membayar Rp36 ribu per ha. Sebenarnya asuransi tersebut Rp180 ribu disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp144 ribu. Jadi petani hanya membayar 20 persen.
"Sekarang petani di Pasbar sudah ikut asuransi mencapai 215 Ha,"tandasnya.
Sementara itu, Dandim 0305 Pasaman Letkol ARH Pri Isdiyanto, SE mengatakan sebagai abdi negara TNI siap bergandengan tangan, berjabat tangan, serta bahu membahu dengan masyarakat demi pembangunan termasuk untuk mencetak sawah baru ini.
“Kami TNI siap mensukseskan swasembada pangan sesuai dengan intruksi presiden serta nawacita Presiden Jokowi,”tandas Dandim 0305 Pasaman Letkol ARH Pri Isdiyanto, SE.(SSC)
Wakil Bupati Pasbar H Yulianto, Dandim Pri Isdiyanto,Kapolres AKBP Iman Pribadi, Ketua DPRD Daliyus dan Kadis Tanaman Pangan Memizesmita tanam padi perdana di Jorong Bunuik Kinali Selasa (28/12). (sutanjunir)