Kemenparekraf Luncurkan Situs Ikon Kuliner Tradisional Indoneia

Sabtu, 18/10/2014 20:16 WIB
Situs Ikon Kuliner Tradisional Indoneia

Situs Ikon Kuliner Tradisional Indoneia

Sumbarsatucom—Festival 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan PT Sasa Inti, dan Mall of Indonesia Kelapa Gading selama tiga hari pada 17 hingga 19 Oktober 2014 merupakan upaya awal untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan tradisional Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Kemenparekraf memperkenalkan suatu wadah informasi yang di dalamnya menampilka informasi 30 IKTI yang dapat diakses masyarakt luas melalui sebuah situs www.info.parekraf.go.id.

Dalam situs tersebut tidak hanya menampilkan foto dan cerita di balik setiap menu IKTI. Melainkan juga bersifat interaktif di mana masyarakat bisa terlibat langsung dalam memperkenalkan kuliner tradisional Indonesia.

“Minimnya informasi mengenai makanan tradisional Indonesia menjadi latar belakang dibuatnya situs ini,” ujar Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kemparekraf, Achyaruddin saat seminar memperkenalan situs 30 Ikti di acara Festival 30 IKTI,MOI Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (17/10/14) seperti dilansir www.bisniswisata.co. 

Menurutnya percakapan sehari-hari mengenai bagaimana membuat rendang, apa bedanya rendang Padang dan masakan Padang lainnya. Percakapan terkait kuliner tradisional lainnya belum pernah terdokumentasi dengan baik.

Melalui situs yang bersifat interaktif ini diharapkan sangat tepat untuk memperkenalkan kuliner Indonesia secara nasional dan internasional. Di mana ke depannya situs ini bisa diakses dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris.

Pengembang situs (perwakilan Markplus Inc), Jacky Mussry, menambahkan, "Pada awalnya kami ingin membangun awareness dengan memperkenalkan 30 IKTI melalui situs ini. Dengan begitu, semua orang menjadi tahu dan resep makanan serta proses pembuatannya bisa menjadi baku”.

“IKTI ini nantinya akan dikomunikasikan dalam berbagai channel. Namun, untuk saat ini baru dalam bentuk situs dahulu,” ungkapnya.

Pada situs ini, masyarakat juga bisa memasukkan rekomendasi kuliner lain yang tidak termasuk IKTI melalui komentar, foto bahkan link blog, dan jejaring sosial lain. Namun, harus tetap melalui penyaringan dari pihak Kemparekraf.

Jacky mengatakan, masyarakat tidak hanya  enjoy menikmati masakan Indonesia tetapi bisa membantu dengan merekomendasikan tempat makan yang menyajikan menu IKTI ataupun menu kuliner lain di situs ini. Eh enak loh masakan ini, atau sehat loh makanan ini, dengan begitu, situs ini akan sangat bermanfaat bagi turis asing juga".

Namun begitu Jacky mengatakan perjalanan upaya mengomunikasikan IKTI ini masih jauh. “Kami bahkan ingin aktifasikan ke luar negeri," tuturnya. (SSC



BACA JUGA