Rabu, 06/03/2019 14:22 WIB

Prospek Budi Daya Sereh Wangi Menjanjikan

Tanaman sereh wangi di kebun HKM Kamoung Melayu

Tanaman sereh wangi di kebun HKM Kamoung Melayu

 

Agam, sumbarsatu.com-Nama sereh (sarai) wangi akhir-akhir i ni menjadi perhatian banyak kalangan di Kabupaten Agam. Penyebabnya, tanaman yang satu ini menjanjikan sebagai usaha perkebunan rakyat, seperti disebutkan Kep[ala KPH Agam Raya, Ir. Afniwirman, Rabu (6/3/2019).

Di Agam, yang sudah membudidayakan tanaman tersebut sebagai tanaman, budi daya, adalah Kelompok HKM (Hutan Kemasayakatan) Kampuang Malayu, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung.

Menyinggung produktivitas, Afniwirman menyebutkan, 1 ha sereh wangi menghasilkan 10 ton sereh segar. Bila disuling, 1 ton sereh segar akan menghasilkan minyak sereh sekitar 7 sampai 8 kg. Saat ini 1 kg minyak sereh wangi dihargai pedagang sekitar Rp300.000. Harga demikian kondisi di tempat produksi, dalam artian pembeli datang ke lokasi HKM.

Dari 10 ha tanaman sereh wangi milik HKM Kampuang Malayu baru 7 ha yang bisa dipanen. Hasil panen perdana bulan lalu, mampu menghasilkan 70 Kg minyak atsiri.

Yang menggembirakan, menurut Afniwirman, pihak Bank Nagari Cabang Lubuk Basung tertarik untuk membantu permodalan usaha kebun sereh wangi HKM Kampuang Malayu.

Karena begitu menjanjikan, dua Kelompok HKM menyatakan keinginannya untuk mengikuti langkah HKM Kampuang Malayu. HKM dimaksud adalah HKM Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, dan HKM Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari.

Berkemungkinan Kelompok HKM Pasia Laweh terlebih dahulu melakukan usaha kebun sereh wangi, bekerja sama dengan KPH Agam Raya. Alasannya, kelompok itu lebih siap, dan sudah memiliki Badan Usaha Milik Nagari (BUM) Nagari yang lebih mapan.

Walau demikian, bukan berarti pihak KPH Agam Raya tidak akan melakukan kerja sama dengan Kelompok HKM Sitalang. Hanya mungkin setelah realisasi kerja sama dengan Kelompok HKM Pasia Laweh.

Nanti, pemasaran minyak sereh wangi akan dilakukan BUMNag masing nagari yang menghasilkan minyak sereh wangi. Dengan demikian akan terjadi sinergitas antara Kelompok HKM dengan BUMNag.

“Bila pemasaran produk anak nagari ditangani BUMNag, akan terjadi penasaran satu tangan yang berarti kepastian harga semakin bisa dilakukan,” ujarnya pula menjelaskan.

Dijelaskan, cukup sekali menanam, sereh wangi akan menguntungkan berkali-kali. Cara membudidayakan sereh wangi pun mudah dan murah.  Biaya penanaman maupun biaya perawatan terjangkau.  Sekali menanam bibit sereh wangi, panen perdana dapat dilakukan pada umur 6 bulan.  Panen rata-rata per-tahun empat kali atau per-tiga bulan sekali.  Masa panen menjadi keuntungan tambahan dari menanam tanaman dimaksud.

Sereh wangi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Di antaranya sebagai penghasil minyak atsiri. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus, sehingga bagi masyarakat yang berminat mengembangkannya peluang terbuka lebar. (MSM)

 

BACA JUGA