
Nusakambangan, sumbarsatu.com—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu meningkatkan kesejahteraan para petugas lapas dengan membangun rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Bantuan perumahan tersebut diharapkan dapat membantu para petugas Lapas Nusakambangan dan keluarganya untuk tinggal di hunian yang layak.
“Rusun yang kami bangun untuk petugas Lapas Nusakambangan ini bukan sekadar hunian vertikal biasa, tapi kualitasnya seperti apartemen, sehingga nyaman untuk ditempati petugas beserta keluarganya,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, dalam Peresmian Rusun dan Rusus ASN di Pulau Nusakambangan, Kamis (21/8).
Sebagai penanda diresmikannya hunian ini, Khalawi mendampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, menandatangani prasasti. Hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami, perwakilan Polri, BNN, dan Satker Pengembangan Perumahan dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jateng.
Rusun ini dibangun tepatnya di desa Tambakreja Kecamatan Cilacap ini memakai konsep apartemen yang dilengkapi dengan prasarana dasar seperti tempat tidur tingkat, tempat tidur single, lemari, sofa, meja tamu, kursi dan meja makan. Dua tower rusun tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pada 2018.
Tower pertama adalah rusun untuk ASN lajang, empat lantai dan unit hunian sebanyak 50 kamar. Daya tampung rusunawa masing-masing kamar adalah empat orang, sehingga total bisa dihuni 196 orang. Biaya pembangunannya sekitar Rp 16,1 miliar.
Sedangkan tower kedua, rusunawa untuk ASN yang sudah berkeluarga. Rusun ini dibangun setinggi tiga lantai, sebanyak 42 unit. Tipe unit huniannya adalah 36 dan mampu menampung 42 kepala keluarga. Anggaran untuk pembangunan rusun ini senilai Rp 15,9 miliar.
Kemudian program pembangunan rumah kedua adalah rumah khusus untuk ASN di Lapas Pulau Nusakambangan. Rusus tersebut dibangun oleh SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jateng. Total rusus yang dibangun sebanyak 28 unit, tipe 36. Waktu pelaksanaan pembangunan adalah 210 hari, mulai 4 Juni hingga 31 Desember 2018. Total anggarannya senilai Rp 4,648 miliar. Setiap unit rusus juga telah dilengkapi meubelair, seperti tempat tidur, meja dan kursi makan, lemari pakaian dan sofa.
“Kementerian PUPR siap mendukung program dari Kemenkum dan HAM, khususnya dalam menyediakan hunian yang layak bagi para pegawainya. Tak hanya di Nusakambangan saja, Kementerian PUPR juga telah membangun rusun bagi para pegawai imigrasi di Bali dan Batam” ungkap Khalawi.
Sementara itu, Menkum dan HAM, Yasonna H Laoly menyatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas bantuan perumahan bagi para pegawainya yang bertugas di Lapas Nusakambangan. Menurutnya, rusun dan rusus tersebut sangat memberikan manfaat, mengingat tugas berat yang harus diemban para petugas saat menjalankan tugas di lapas yang memiliki tingkat pengamanan super ketat.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR, yang telah banyak membantu dalam menyediakan hunian layak bagi pegawai Lapas Nusakambangan,” katanya. (ssc)